JEMBER - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember, RM. Kristyo Nugroho, berkesempatkan melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT. Mitra...
JEMBER - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember, RM. Kristyo Nugroho, berkesempatkan melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT. Mitra Tani Dua Tujuh. Kunjungan ini merupakan langkah strategis Kalapas dalam upaya menjalin kerjasama dengan perusahaan pertanian dan pengolahan sayuran ternama di Kabupaten Jember tersebut. Datang bersama Teguh Wicaksono staf urusan kepegawaian dan keuangan, Kalapas disambut baik oleh Tumbas Ginting selaku Direktur Utama PT. Mitra Tani Dua Tujuh beserta dengan jajarannya.
Pertemuan yang berjalan santai namun penuh keakraban tersebut, membahas terkait program pembinaan dan pelatihan kerja bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang rencananya akan dilaksanakan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) milik Lapas Jember. Perlu diketahui bahwa lahan SAE dengan luasan hampir 4 hektar yang berada di tengah kota Kabupaten Jember telah lama kurang difungsikan sehingga hal ini menggugah Kalapas untuk memanfaatkannya kembali.
"Lapas Jember memiliki lahan seluas 3,8 hektar yang belum difungsikan secara optimal. Melalui kerja sama dengan PT. Mitra Tani, kami berharap lahan tersebut dapat dikelola bersama sebagai wujud pembinaan bagi WBP", ucap Kristyo.
Tidak hanya untuk pembinaan bagi WBP, kegiatan ini juga bertujuan mendukung program ketahanan pangan yang tertuang dalam Asta Cita Presiden serta 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Direktur Utama PT. Mitra Tani Dua Tujuh, menyambut baik rencana yang disampaikan oleh Kalapas Jember. "Kami siap mendukung rencana pak Kalapas, nanti kami akan atur dalam perjanjian kerjasama, termasuk menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan serta memberikan pelatihan dan pendampingan dari awal pengolahan lahan hingga masa panen", ujarnya.
Pertemuan ini menjadi terobosan yang bagus dalam pembinaan kemandirian melalui pelatihan kerja, sehingga diharapkan WBP Lapas Jember memiliki keterampilan dan keahlian khususnya di bidang pertanian sebagai bekal mereka kelak setelah kembali ke masyarakat. (*)
COMMENTS